Kamis, 23 Agustus 2012
#SEDERHANA
#SEDERHANA kata yang tidak pernah lupa ku ucapkan, saat hendak cinta datang dan pergi, se indah , serumit dan sesakit apapun ku sebut ia SEDERHANA, sebab di dalam sederhana, selalu ada kesukaan Tuhan yang di bicarakan di dalamnya, bukankah Tuhan menyukai kata itu, menggambarkan seperti kita seorang hamba yang kecil , dan Ia maha sempurna, sebab itu aku hanya ingin mencintai dan membesarkan cinta yang telah memilih untuk tinggal di hatiku dengan caraku sendiri, dengan cara yang sederhana.
dalam sederhana selalu ada yang tersembunyi lebih dari sekedar sempurna,seperti dia , seperti senja yang elok di pelukkan jingga, seperti cara mengatakan cinta dengan seribu kesalahan yang fatal, seperti cemburu yang tidak bisa di sembunyikan , seperti semua hal di dunia ini, sederhana.
ini lingkaran peredaranku, disini aku berbagi dengan rindu dan sejuta rasa lainnya, disini aku mencari makan dari sunyi yang menyimpan ketakutan dan keheningan, disini pula aku belajar memahami dan menikmati, warna-warni dan binar dunia. disni dalam dunia kecilku yang #sederhana
dai mengatakan, " mengapa engkau jatuh cinta kepadaku ? " , kata yang tidak pernah menemukan jawaban yang benar, sebab cinta bukanlah hal yang berjenis alasan, ia adalah hal yang memberikan semua perasaan di dunia.
kemudian aku menjawab " entah, ! saat aku yakin, aku mencintaimu, maka yang ku cari bukanlah alasan untuk membuatmu percaya kepadaku, namun satu hal, ialah cara bagaimana menunjukan kebahagiaan kepadamu , aku tidak punya alasan apapun untuk itu, dan masih maukah kamu menerima bahagia yang siap aku tunjukan, hari ini , esok, dan seterusnya ? "
dia tersenyum, aku tahu ia sedang mencerna apa yang hendak aku ucapkan, " mengapa kau berani mengatakan kepadaku mengenai apa yang kau rasakan, tidakkah engkau tahu kau adalah seorang wanita " , tanyanya.
aku terdiam, kemudian aku tersenyum dann berkata " katakan kepadaku mengenai apa yang hendak kau fikirkan tentang aku saat ini, katakan apakah aku hendak menjatuhkan harga diriku sendiri sebagai seorang wanita yang seharusnya menunggu tanpa memulai, ? katakan pula apakah engkau hendak merendahkan aku kendati aku berbicara mengenai cinta yang tidak memiliki alasan untuk membuatmu percaya ? " dia terdiam, dan aku kembali melanjutkan . " wahai adam, engkau paham akan cinta bukan, seperti arahnya bak badai, membawa semua yang terikat, dan aku ada di dalamnya, cinta membawaku hingga sini, disisimu " jawabku, dia tersenyum entah mengerti atau bahkan mengabaikannya, kemudian ia bertanya lagi.
" aku menuntut bukti darimum untuk membuat aku percaya kepadamu ", dia menatap tajam ke arahku, seperti menyandra, kemudian aku menjawab " apa yang ingin engkau lihat dan engkau dapatkan dari pembuktianku? "
dia terdiam sejenak, matanya bergerlir ke langit-langit rumah , mimiknya memperlihatkan kebingungan yang sesaat setelah ia kembali menjawab pertanyaanku " izinkan aku menyentuhmu, izinkan aku merasakan apa yang hendak menjadi hal yang semua orang ingin rasakan, darimu , aku ingin darimu, berikan dan aku percaya "
aku terkejut, bukan bergetar takut hatiku, namun ada sesak kecewa menyentuh ketidakpercayaan . " semudah itukah kau menuntut bukti dariku, ? memintalah yang lebih sulit dari itu " . dia menatap tajam ke arahku, alis matanya meninggi, " maksudmu ? dan itu artinya kamu bisa memberikan semua yang aku inginkan darimu saat ini sebagai bukti ? "
aku tersenyum dan berkata " kamu benar, itu adalah permintaan yang paling mudah untuk aku berikan kepadamu, sekarang aku ingin bertanya sebelum aku buktikan apa yang telah kau tunttut dariku, apakah engkau benar-benar ingin melihat kejujuran dalam pembuktianku atau kau mengingikan kebohongan ? " , kembali dia meninggikan salah satu alis matanya, jidatnya mengerut menujukan keheranan, matanya menyandraku berusaha mendapatkam maksud dari pertanyaanku. " ya tentu kejujuran " jawabnya tegas.
" baiklah, sekarang izinkan aku berjalan di belakangmu, tidak akan mendahuluimu, tidak akan menyapamu, sebab apa yang telah engkau tunttut dariku ialah sebuah kebohongan dariku, aku mencintaimu , karena Tuhan, bukan nafsu dunia yang membudakkiku, biarkan ku terima bila engkau hendak meninggalkanku dan tidak memberikan kepercayaan itu kepadaku, aku hanya ingin engkau tahu, aku memang bukan seorang anak hawa yang taat , tapi aku mencoba untuk menjadi hamba Tuhan yang beribadat, sebagaimana Tuhan setia kepadaku, lebih dari itu pula ku serahkan setiaku kepadanya, aku juga bukan seorang wanita yang pandai menutup aurat, bukan pula seorang wanita yang pandai menjaga kesucian dirinya, tatkala mata lidah telinga mendusta, aku bukan seorang hamba Tuhan yang terbaik, tapi aku mencoba untuk menjadi baik, agar Tuhan tidak meninggalkanku, agar Tuhan selalu bersamaku, mendengarkan doaku yang tak lain adalah untukmu, aku juga bukan seorang hamba yang mengetahui semua aturan dan hukum agama, tapi aku mencoba untuk memahami perlahan-lahar mengenai semuanya, sampai akhirnya mengenai cinta, kekasihku, aku mencintaimu karena Tuhan, dan aku aku menunjjukkannya, bukan dengan menyentuhmu, atau membiarkan kamu menyentuhku, aku harus menjagamu di dunia fana dan dunia yang kekal, aku harus menjagamu bahkan dari persenggamaan mata yang biasa, aku harus menjagamu dari api neraka, sebab jika aku membiarkan semuanya terjadi, aku berkhianat kepada cintaku sendiri, aku berkhianat kepadamu. aku mencintaimu karena Tuhan, aku ada untuku karena Tuhan, ya . . . karena Tuhan membawaku sampai disisimu, karena Tuhan pula yang telah mengajariku menjagamu dari api neraka yang siap membakar kapanpun pengkhianatan itu ada, ini caraku mencintaimu dengan sederhana, ini caraku menunjukkannya dengan hal biasa, ini caraku . . . "
aku mencoba menjelaskan, dengan asa yang berdebar, aku siap jika ia memilih untuk meninggalkan, sebab mungkin ia berfikir aku terlalu naif, ya . . . aku akui ini kata-kata yang gila, tapi ini adanya, cinta yang menyerahkan semua rasa ini kepadaku, untuk mengisi kekosongan warna di hidupku, sekalipun itu pahit aku bingkai dengan rindu yang menyala-nyala , sekalipun ini sulit, aku mencoba memudahkannya dengan ketulusan, semua ini untuk dia, dia yang membuat caraku sederhana , dia yang selalu ku sebut dalamm doa, dia yang bisa menggetarkan hati , dia yang menajdi arah semua rindu, dan dia yang menjadi pilihan hati untuk berlabuh.
dia diam, alisnya tak lagi meninggi, sekarang dia tertunduk, ada binar di matanya dan dia berkata " engkau yang aku cari sesungguhnya "
hatiku berucap " Tuhan engkau sang MAHA, Tuhan engkau tiada dua , Tuhan ku engkau Allah :) subhanallah " terimakasih .
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar