Senin, 10 Juni 2013

Aku fikir terlalu dini . . .

barangkali terlalu dini , kita saling berbagi sapa setiap hari , mau tak mau cinta datang menjamu walau tanpa disuruh, dan lagi lagi rindu harus aku tuai sebelum musimnya, ini terlalu dini ,  membebaskan hati untuk kau masuki sesuka kamu mau .
ini bukan hal wajar dan tak seharusnya, aku mempercayai kata-kata surga dari mulutmu , dan kemudian dibuat gila pada sepasang matamu , hanya dalam batas maya .
seharusnya cinta itu tumbuh ketika kita saling sentuh.
tapi hati telah memilih maunya , dan kamu ia sebut-sebut dan angan-angankan. pabila hati telah memilih maka sikap memerintah rindu tumbuh mekar sebelum musimnya.

lalu aku bisa apa ? dibuat gila dan tak kau sisakan daya, untuk menjadi pilar bersandar saat tiba-tiba kamu lekang pergi meninggalkan janji dan aku .
lalu aku bisa apa ? ahh aku fikir ini terlalu dini , menjatuhkan hatiku pada namamu, dan menuai rindu setiap hari lebih dulu dari pada musimnya.

sudah kubilang ini terlalu dini . membebaskan hati untuk kau rasuki sesukamu, sesekali datang dan pergi dan aku tetap merasa bahagia .

ini terlalu dini , tak ada yang nampak tertatih , baik kamu maupun aku , tapi setidaknya aku selalu merintih merindukan tubuhmu, merindukan hangatnya , merindukan sepasang mata , dan kamu yang nyata .
aku merindukan sentuhan , untuk menjadikan cinta itu benar-benar mengikat kita.
tapi sudah kubilang ini terlalu dini
aku masih tertawa bahagia , menemukan mu dan di hujani kata-kata paling indah, belum sempat bibirku jatuh dan tawa itu luntur , aku di datangi resah kehilanganmu , dan mataku terluka melihat sepasang mata yang ku gemari perlahan menghilang dan memudar.

ini terlalu dini , meyakinkan diriku sendiri bahwa kamulah kendaraan bahagia menujuku, padahal kau serupa pelangi yang datang lebih dulu daripada hujan yang selalu tepat waktu .
bahagia memang datang bersamamu , dan pulang bersamamu.

aku fikir ini terlalu dini untuk kehilanganmu .
aku masih ingat rasa tawa dan bahagia saat dihujani kata-katamu .
dan kini hujan deras saling tumpah dari mataku .

aku fikir ini terlalu dini .
menyebut namamu dalam kalimat doa yang di ulang-ulang . berharap Tuhan membantu aku menjagamu untukku sendiri , padahal cermin memantulkan yang lain , ia mendengar kamu berharap Tuhan membantumu menemukan cara paling lembut melepasku :)





saat perpisahan itu , aku masih berharap bahwa kau sedang bermimpi dan lekas pulang, ke pelukanku , , lagi ,
memberikan aku kesempatan menemukanmu bukan dalam batas maya , tapi nyata ...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar