Selasa, 06 Maret 2012

Everything About you

Aku ingin menjadi dermaga tempat kau berlabuh,bernaung di atas dermaga tuhan yang renta,dan mengantarkan aku juga rinduku di persimpangan terakhir,bersandar di antara pilar-pilar kebencian dari hari yang mati,mengumpulkan benih-benih warna yang terbias untuk ku sebarkan ketika kaki ini mulai mampu melangkah,dengan tangan yang terluka coba ku paksakan setiap butir untuk ku berikan bagi para musafir cinta dan sang pemuja hujan,di atas pilar kebencian hanya mampu ku busungkan dada dengan belati yang masih menancap di antara sela-sela sayap yang tersembunyi,dengan semangkuk burir-butir warna di genggaman tangan yang memangku beban akibat sendiwara hati pada jiwa-jiwa yang terpilih oleh tuhan yang agung.

Di antara sejuta sayap malaikat aku terikat bersandar,
mengunci satu kerguan tentang aku yang berada di antara waktu mu kekasihku,dan kau memburu ku dengan sejuta pertanyaan mu tentang rasa yang semakin tumbuh dalam hati yang gersang,dan tentang arti cinta yang ku agungkan di depanmu,dan semakin rela ku buktikan karena keagungan kedudukannya,dan aku akan mengulangnya untuk mampu kau tafsirkan setiap makan yang tersirat dan dengarkan kekasihku tentang cinta yang bersuara di hatiku,simak dalam ketenangan jiwamu kekasihku,karena takan pernah ku ulang ucapanku.

“aku mencintaimu layaknya seorang ibu menyayangi anak
semata wayangnya,dan aku adalah sebagian rohmu yang akan mengikuti jejak liarmu,aku akan menjadi mata-mata jiwa yang mendamba senyummu,dan akan berbahagia hati ku mentap keadaanmu dalam kebahagiaan abadi,seperti roh yang menari melayang-layang di atas air ketika bumi di ciptakan,dan puluhan anak peri gaib menari-nari dengan kaki telanjang di ladang tuhan dengan bebasnya tanpa sehelai kerutan mengotori wajah-wajah riangnya,kemudian akan ku nyanyikan setiap lagu kebahagiaan di simfoni malamku,akan abadi rasaku menyentuh sanubari terdalamku,mengukir ribuan syair cinta ketika hujan turun,di binar-binar mata sang penuja hujan mulai ku temukan bias-bias warna dari lengkungan pelangi yang menggambarkan perasaanku,dan aku terguyur beribu inspirasi dalam dimensiku karenamu kekasihku,karena kau inspirasi terindah dalam nafasku,akan ku jadikan jubah terindah dari kiasan kata-kata indah ku,dan memahkotaimu dengan syair-syair nyanyian hatiku.”

Sekarang telah mampu ku jabarkan tentang makna cinta
yang berayun manja di ranting-ranting hati yang gundah,bersiul nakal risaukan ketenangan jiwa,namun cairkan hati-hati yang beku dalam kedamaian,dan telah mampu ku kalahkan juga hentakan angin timur yang murka,yang jatuhkan salju-salju hitam di atas ubun-ubunku,juga mampu melewati jalan yang di liputi duri-duri,berjalan menanjak mendaki gunung-gunung tinggi sendirian kemudian turun menuju kedalaman lembah yang bermuara di bendungan lengkungan terasingnya,semua mampu ku lewati meskipun derita kepedihan perjalananya masih menjalar di seluruh tubuhku,namun tetap lihatlah aku kekasihku dimana raga dan jiwaku masih menengadah di bawahmu,menjadi ekor yang menempel di belakangmu membuntutimu layaknya seorang anak bergayut di pangkuan ibunya,melupakan mimpi-mimpi sendiri yang lama mengikat nadi-nadi,dan masih menatap ketampanan dalam dirimu.

Kubutakan diriku,mencoba menikmati setiap godaan
setan yang merasuki pangkal dasar akal sehatku,berputar-putar melayang di atas dimensiku,membiusku dengan kekuatan pesona yang tersembunyi di dalam tubuhmu.

Kekasihku lihat aku sejenak,rasakn setiap nafasku
yang membelai bibir jiwa mu pahami setiap lekuk tubuhku,dan artikan setiap ratap mataku,mungkin aku pahami setiap rahasia yang tersembunyi di jiwamu,dan setiap resah yang membohongi hatimu.

Sang jiwa,tunggu aku sebentar,mengerti dan pahami
setiap langkah ku yang mulai melambat,karena aku lelah berada di lorong-lorong yang terjal di setiap perjalananku,yang membuat jiwa ku remuk dan hatiku tumpul,terikat pekat pesonamu dan hanya denganmu kemana roh ku pergi.

Kekasihku,temui aku di kedalaman jiwaku,
tempat di mana kematian memeluk kehidupan,dan aku takan beranjak dari sini,sebelum engkau mengatakan dengan terus terang bahwa jiwaku tujuan jiwamu.

Bisikan pada malam bahwa kau mampu jabarkan
setiap makna tentang cinta yang berbudak pada nafsu ketika ribuan setan meracik ramuan sambil berputar-putar menyanyikan persembahan kepada sang iblis,dan tentang aku yang berguling karena berseteru dengan waktu hanya ingin selalu menatapmu,menjadi bagian dari jiwamu,menjaga bagian di setiap rohmu yang terlelap,katakan kekasihku,dan aku akan simak dengan kesadaranku.

“dengarkan aku jiwa yang memikat,kemarin
aku telah berenang di kedalam langit dan membumbung di angkasa,melihat dawai-dawai tuhan yang agung dengan pesonanya, tlah mempu ku telan air liur yang mendesak di tenggorokanku akibat nafsu yang membakar gairahku,dan sampai saat ini aku masih menikmati setiap rangsangan birahi yang masih menggolak di ubun-ubunku bagai memberi kedudukan tertinggi di istana nirwana terindah,membiarkan aku memilih sesuka hati dawai-dawai tuhan yang aku mau,hingga mampu ku puaskan hasrat yang murka di dalam jiwaku,dan aku seperti pengembara menelusuri setiap hening-hening samudara terdalam.kesadaranku mengigau kelamaan,dan aku mengetahui yang terjadi di batas kesadaranku,bahwa aku berada dalam rating-ranting mimpi yang membius kesadaranku di bawah pengaruh persembahan setan kepada malam,dan dengarkan wahai jiwa yang mengikat,bahwa aku adalah tumbal yang di ambil setan dari dermaga kematian ketika masih sedang mesra mencumbu sang senja di atas perapihan kamar tidurku,untuk ia persembahkan kepada iblis yang menguasai semua rasa cemas dan penderitaan abadi,maka bukan dari jiwa ku yang sesungguhnya inginkan takdirmu menyembah jiwaku,hari ini aku menjumpai jiwa yang menjadi pemikat hatiku di atas pilar-pilar kerinduan yang siap merenggangkan kedua belah tangannya untuk mencumbuku,dan aku masih terbuai ciuman nafasnya di wajah-wajah ku”

Dia telah menjabarkan alkitab-alkitab dari hatinya
dan mampu ku terima dalam pengertianku.

“kekasihku hari ini telah kau jelaskan lewat bibir ranum mu
setiap keraguan yang mengikat akal sehatku dari kelamaan waktuku,kini ku rasakan jelas lorong yang menyempit di hatimu,dan ku rasakan jelas pesonamu yang mengambil panca indraku,mematahkan belenggu di kakiku,dan telah ku terima dalam pandanganku,ketika kau membanting cangkir yang berisi racun yang telah ku minum dan ku rasa manis di bibirku,masuk hingga tenggorokanku,dan mendesak bekukan hatiku,apa yang kau lakukan kekasihku ?? aku meminta kemerdekaanku,yang sempat berjaya tenangkan jiwaku,kekasihku mampu kah kau abadikan setiap kenangan yang ku beri untuk kau pajang di sudut-sudut hatimu ? mampu kah kau mengingat ketika masa tua mu nanti saat aku mulai merentangkan sayap-sayap ku untuk kesekian kalinya,dan ketika tangan yang kaku menempel di bahumu kemudian membisikan segala kegundahan yang bersemayam di antara hatiku,mampu kah kau kenang kekasihku segalalu sesuatunya ?? ketika aku berjalan mengikutimu menjadi seperti ekor mu yang menjelma menjadi roh bintang melata hanya untuk menjagamu dari kedekatan,kekasihku mampukah kau kembalikan setiap butiran cinta yang terkotori kemudian kau rapihkan kembali hingga menjadi sekokoh hati yang murni ? “

Dan telah ku jabarkan pula setiap pertanyaan dari hati
yang terdiam senyap di antara suara hati ketika berjalan di dalam kerapuhan.

“ wahai jiwa yang memikat,kekuatan aku mencintainya
bagaikan pasir menompang bendungan samudra di atasnya,dank ku dapatkan setiap keindahan di dalamnya,dan cintanya mampu mengalahkan kegelapan yang saat ini mengunci rohku disini,dan cintaku menompang harapanku.”

Masih di bawah malam kami berseteru
membela setiap hati yang tersakiti,dan aku menyadari tentang engkau kekasihku,tak pernah ada tentang hadirmu selama ini dengan nyata di depanku.hanya setan-setan liar mencuri pesonamu hingga mampu membutakan mata telanjangku,sang jiwa dengarkan aku begitupun kekasihku,baiknya aku pergi,mencari jiwa yang iba ketika meratap menatapku,dan berharap kearifan menemukanku di balik sayap-sayap yang pilu mendekap jiwaku,memekakan roh yang terasingi,sang jiwa kembalikan aku dalam keadaan sebelum waktu yang menguras air mataku,berikan aku satu jawaban atas perjalananku,karena manusia tidak mengetahui kapan sesuatu yang murni berubah menjadi sesuatu yang kotor atau sebaliknya.

Dan aku berkata, “ kesengsaraan adalah aku,
yang berayun di wajah-wajah samudra,rasakan setiap sentuhan butiran mata air dari langit,dan masih menyaksikan roh-roh yang menari melayang di atas air ketika bumi di ciptakan,dan merasakan setiap kehangatan dari golakan api matahari yang suci,dari kesengsaraan ku,ku rasakan gejolak rindu yang mengurung angan-angan liar di balik penjara jiwa.”

Sekarang aku telah jauh dari engkau kekasihku
maafkan aku,karena aku telah meninggalkanmu di kenangan masa laluku,namun kau tetap setengah bagian termanis dariku yang ku hilangkan ketika kita meninggalkan tangan tuhan pada kesempurnaan yang sama,dan merampas jiwamu melepaskannya dari ranting-ranting yang terikat oleh setan-setan pemuja,maafkan aku kekasihku atas segala ketidak setianku,karena dengan mu adalah kesengsaraanku,dan tuhan tau keksihku adalah kerapuhan ku didalam hati yang mati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar