Selasa, 06 Maret 2012

Jangan benci aku ketika aku Tua

jangan benci aku karena aku tua
jangan tinggalkan aku karena kau menganggap aku hanya beban
jangan pisahkan aku dengan rumahku
karena kau menganggap aku akan merepotkan
jangan abaikan aku karena aku tua
dan jangan membangkang padaku karena aku tak kuat marah

anakku . .
lihat aku yang tengah tua .
mungkin umurku telah di ujung kematian . .
dan ragaku telah rapuh termakan masa muda

anakku . .
tetap disisiku dalam setiap detik hariku .
jangan tinggalkan aku .
karena aku tak ingin pergi tanpa menatapmu . .

anakku . .
jangan benci padaku ketika aku tak kuat lagi berjalan . .
melainkan papahlah aku menuju tempat yang aku inginkan . .
dengan kasih sayang mu . .
dan ingatlah ketika kau masih kecil dan aku mengajarkan mu berjalan . .
mencoba memegang tangan mu dan mulai berjinjit . .
dengan sabar aku lakukan bekali-kali tanpa memarahimu . .

anakku . .
jangan memarahiku ketika aku tak dapat membaca . .
karena mata ku sudah tak dapat melihat jelas lagi
melainkan bacakanlah ketika aku ingin mengetahui kabar hari ini lewat koran pagi . .
dan jangan benci padaku . .
ingatlah ketika kau masih kecil dan aku mengajarkan mu membaca .
mencoba menuntunmu setiap huruf demi huruf dan angka demi angka
tanpa lelah dan bosan aku menjadi ibu dan guru bagimu . .

anakku . .
jangan benci terhadapku .
ketika aku lupa akan sesuatu karena aku telah pikun dan sangat tua . .
melainkan tolong ingatkan aku ketika aku ingin mengingat sesuatu . .
dan ingatlah ketika kau masih kecil .
dan aku mengingatkan mu akan hal yang baik dan buruk bagimu .
dengan lembut aku coba menyampaikan dengan tanpa menyinggung perasaanmu

anakku jangan bosan terhadapku
ketika aku memintamu untuk melakukan yang aku tak bisa
karena ingat lah aku sudah tua dan tak seperti dulu lagi
jangan pisahkan aku dengan kehangatan yang aku miliki dulu sampai saat ini
jangan asingkan aku di tempat yang tak ku kenal dan penuh dengan manusia tua seperti aku
karena aku dan suami ku yang membangun rumah ini dengan penuh suka cita . .
dan kau yang menyempurnakan kehangatan ini . .

anakku , . .
jangan merasa malu mengakui aku sebagai ibumu
karena aku sudah tua dan tak secantik masa muda
jangan pula kau lupa akan aku yang melahirkan mu
menahan setengah mati untuk membuat mu hidup
tanpa pamrih setelah perih aku menafkahimu dengan kasih sayang
tanpa meminta nyawamu menggantikan perjuanganku

anakku .
jangan lelah terhadapku . .
ketika aku sudah mulai tuli dan tak dapat mendengar lagi
maka tuntun aku dengan bahasa mu .
agar aku dapat memahami semuanya . .
dan ingatlah ketika kau masih kecil dan aku membisikanmu beribu kata sayang dan menuntunmu untuk dapat mengatakan "ibu" . .

anakku . .
jangan kau abaikan aku dan kau tinggalkan sendiri di kamar kecil yang kumuh
karena aku hanya ingin menghabiskan sisa umurku dengan bersamamu
bukan harta atau benda dan makanan layak yang mengelilingiku
aku hanya ingin dengan mu bersamamu anakku . .
jangan beranjak pergi meninggalkan aku yang tua ..
ketika kau berlibur bersama keluargamu sendiri
ajaklah aku .
karena aku ingin mengenang masa dulu ketika aku mengajakmu berlibur . .

anakku .
jangan marah ketika aku menumpahkan air minum di meja makan
dan memecahkan cangkir kesayanganmu . .
karena aku sudah tua dan tubuhku tak dapat menompang lebih lama lagi .
dan jangan pula kau memarahiku ketika aku berjalan lebih lama darimu . .
bersabarlah untukku. .
dan ingatlah ketika kau masih kecil saat kau memecahkan mangkuk sop mu dan aku bersihkan puing-puing nya agar kau tak terluka .
dan aku tersenyum tanpa memarahimu . .

Anakku jangan marah terhadapku . .
Ketika aku meminta kau untuk membelikan ku sesuatu yang aku mau . .
Dengan sedikit uang kau . .
Jangan berkata tidak ada untukku . .
Karena ingatlah waktu kau masih kecil merengek di hadapanku memintaku untuk membelikan kau mainan dan permen . .
Dengan iba aku membelikan nya dengan uang yang ku bagi untuk makan kita . .

anakku .
sayangi aku seperti aku menyayngimu
karena aku tidak sekuat dulu
dan aku tak secantik dulu
dan jangan pernah kau mengabaikanku . .
jangan pula kau membenci aku karena aku sudah menjadi tua :')


Tidak ada komentar:

Posting Komentar